Dahulu kala tinggalah
sekelompok masyarakat di sebuah desa yang makmur,desa itu terkenal dengan
masyarakatnya yang baik,rukun,dan suka bergotong royong,
Pada suatu hari
terjadilah suatu permasalahan di desa tersebut,seperti biasa ketika terjadi
suatu permasalahan seluruh warga berkumpul disebuah balaidesa untuk membahas
permasalahan permasalahan yang terjadi,dan akhirnya pembahasan masalah itu
telah di musyawarahkan dan selesailah masalah,akan tetapi masih ada sejumlah
warga yang tidak setuju akan keputusan yang telah diputuskan dalam musyawarah
tersebut,namun permasalahan itu sudah terlanjur dibahas dan keputusannya sudah
ditetapkan di desa itu,akan tetapi kenapa masih ada warga yang tidak setuju
dengan keputusan tersebut
Akhirnya warga setempat
memutuskan untuk menamai desa itu dengan sebuta “KADUNG REMBUG” dari asal kata
“KADUNG” yang berarti terlanjur,dan “REMBUG” yang berarti bahas dan digabung
menjadi suatu desa yang bernama “KADUNG REMBUG” yang berarti terlanjur dibahas.
Didesa kadung rembug
terdapat berbagai tradisi,salah satunya adalah TRADISI NYADRAN,biasanya nyadran
dilakukan pada tanggal 17 agustus,tujuan nyadran didesa kadung adalah untuk
tanda syukur kepada Allah SWT atas kesehatan yang telah diberikan,biasanya
warga menyiapkan dengan cara nasi ditaruh ditampah dengan pelengkap ikan,buah
buahan dan krupuk dan juga masih banyak jajanan lainnya.
Warga kadung rembug
selalu menggunakan tradisi ini sampai sekarang,dan bukan hanya nyadran,didesa
kadung rembung terdapat tradisi”MEMETIK PADI” yang dari dulu sampai sekarang
masih dilakukan oleh semua warga,memetik padi dilakukan warga untuk mengucapkan
tanda syukur kepada Allah SWT atas apa yang telah diberikannya sehingga tanaman
padinya bagus dan tidak gagal panen.Setiap panen pai warga melakukan tradisi
tersebut dan juga menjalankan tradisi “MAULID NABI MUHAMMAD SAW” yang biasanya
disebut dengan “MULUD’TAN” untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Apa benar?
BalasHapus