Senin, 11 Mei 2015

Sejarah Desa Sukodadi versi 1


Desa sukodadi yang sebagai kota kecamatan sukodadi, duluaslinya bernama sumlaran (dusun sumlaran). Sebenarnya sejak lama terdapat penemuan benda-benda purbakala didesa ini, tapi pada saat itu hal tersebut belum mendapat perhatian untuk dilakukan pelaporan maupun penelitian lebih lanjut.
            Pernah ada laporan (sudah sangat lama sehingga sumber kurang jelas), di TELOGO DALEM (TELOGO LOR/TELOGO UTARA) ditemukan batu bata yang berukuran besar, tapi penemuan ini tidak dlaporkan/diteliti lebih lanjut.
            Didaerah NGGLADHI (MLARAN KIDOL/Desa sukadi selatan) sasat salah satu warga membuat kolam ikan, menemukan batu bata yang berukuran besar, penemuan ini  juga tidak dilaporkan atau diteliti lebih lanjut.
            Tentang adanya penggalan sejarah/benda perbakala bagi warga asli sukodadi terutama yang sudah tidak berumur, hal tersebut bukan hal rahasia lagi. Cerita rakyat asli berkaitan dengan mbah ronggo (airangga??)/ (Rangga?? , suatu gelar pada masa kerajaan dahulu).
            PUTRI NGGLADHI, TELOGO (TELAGA) DALEM, TELOGO KIDOL, NGGLADHI. Pada masa ituterdapat Ssuatu pemerintahan yang dipimpin oleh mbah renggo dengan pusat pemerintahan disekitar telogo dalem (Desa Sukodadi Utara/ Sumlaran Lor), telogo dalem ini sampai sekarang pun masih ada. Beliau mempunyai sorang putrid yang konon sangat cantik, yang sering bermain ke NGGLADI, sehingga dikenal dengan putri  NGGLADHI. Nggladhi (NGGLADHI, dalam bahasa jawa berarti pelatihan oleh karunangan/kedigdayang/ketrampilan perang/bertarung) adalah tempat para perajurit berlatih oleh karungan/kedigdayang/ketrampilan perang/bertarung pada waktu itu yang berada di telaga kidol/telaga selatan (yang berada didesa selatan sukodadi/sumlaran sukodadi), dan telaga itu masih keselatan tadi.Bahkan di NGGLADHI ini juga sebenarnya juga ada sumur yang sangat lama, konon sumlaran ini juga sudah ada sejak adanya putr ngladhi, di area sumur ini juga terdapat banyak peninggalan purbakala. Tapi sumur ini sudah ditimbung untuk membuat lapangan desa (letak sumur ini berada didalam area lapangan desa dan ditimbun tanah. Sebagai atas tutupnya sumur lama tersebut, dibuatkan sumur baru untuk kepentingan warga pojok selatan lapangan.
            Konon cerita itu adalah fakta dan jika ada seorang perempuan yang cantik melebihi putri NGGLADHI akan meninggal dunia terlebih dahulu.
            Dulu waktu mbah rego meninggal diununkan dan di kubur di sebelah lapangan merjoyo, akan tetapi makanya saat ini sudah tidak  ada dan tidak sembarang orang yang dilihatkan tempat ia dikuburkan disitu.
            ada seorang yang bernama bapak asim  yang bertempat tinggal disekitar lapangan tersebut, saat ia mencari rumput untuk makan kambingannya disebelah selatan lapangan, ia dilihatkan makamnya oleh mbah renggo dengan gak sengaja memegang bat nisannya dengan wajah yang binggung dan merinding, dia berpindah tempat akan tetapi tak lama kemudian dengan rasa penasaran yang sungguh besar, ia pun kembai ketempat itu tapi apa yang terjadi? , tempat itu tidak ada makam itu lagi tetapi malah ada rumput-rumput  segar, ia pun berlari dan gak berani ditempat itu tadi.
            Warga desa sukodadi, kecamatan sukodadi lamongan, mendadak gempar dengan ditemukannya sejumlah benda purbakala yang diduga peninggalan zaman dahulu. Temuan benda-benda antik yang warga sekitar menyebutnya burupa lingga yoni. Lingga yoni sendiri menutrut keterangan sejumlah warga murapakan lambing kesuburan dari perwujudan siva dan durga pada zaman dahulu,
            Selain temuan benda peninggalan zaman dahulu dilokasi ini juga ditemukan sumur tua sedalam kurang lebih 3 meter yang berbentuk kotak persegi yang berisikan air. Namun sayang, sumur sudah dalam kondisi rusak dan hanya susunan beberapa batu cadas tak utuh dan berserakan disekitar sumur.
            Menurut Suroso/warga setempat , penemu benda purbakala ini saat ia dan rekan-rekan sedang membuat galian sumur warga ini, tiba-tiba mendapati tumpukan bata dan benda-benda purbakala kuno, hingga galian tersebut mengeluarkan air jernih. ” Bahkan sejumlah warga meyakini, air sumur tua itu bisa menyembuhkan berbagai penyakit”.
            Untuk menghindari kerusakan warga menempatkan dua lingga yoni dirumah kepala desa setempat. Sementara sumur diberi pembatas berupa tali tambang agar tidak dirusak warga yang bertaggung jawab.

0 komentar:

Posting Komentar