Pada zaman dahulu terdapat sebuah desa bernama desa Karangrejo
yang berbatasan langsung dengan sungai bengawan solo dan masyarakat di sana
masih belum mengenal betul dengan adanya agama sebagai kepercayaan jadi mereka menjadikan
leluhur atau roh dari buyut mereka sebagai kepercayaan seperti agama saat ini.
Sebenarnya
masyarakat disini cukup sejahterah awalnya karena mereka adalah masyarakat yang
kompak serta memiliki jiwa solidaritas yang kental terbukti mayoritas masyarakat
di sana adalah seorang petani sawah dan banyak pula yang memanfaatkan hasil
dari bengawan solo seperti pemancing dan pencari tambang pasir disekitar
bengawan solo mereka bekerjasama membantu satu sama lain untuk mencari
pekerjaan namun mereka juga resah dikarenakan mereka harus membayar upeti
kepada kolonial Belanda yang waktu itu sedang menjajah Indonesia meskipun
begitu mereka masih giat dan terus bekerja untuk menghidupi keluarga hingga
suatu saat seiring kemerdekaan Indonesia cukup lama mereka bisa bekerja tanpa
harus membayar upeti lagi bagi para penjajah dan itu mebuat mereka sangat
bersemangat tak pandang status meskipun mereka laki laki atau pun perempuan
mereka bekerja demi kebutuhan keluarganya begitu pula yang masih anak anak
karena dulu di sana belum ada sekolah dan kalau ada pun jaraknya cukup jauh
serta biaya cukup mahal bagi masyarakat di sana jadi kebanyakan mereka juga
membantu keluarganya bekerja untuk menambah penghasilan keluarganya mungkin
hanya orang orang kaya saja yang mampu menyekolahkan anaknya.
Suatu
saat sawah mulai sering gagal panen dan hasil bengawan pun juga sangat minim
sehingga membuat masyarakat harus memutar otak untuk menghidupi keluarganya,
akhirnya sesepuh desa menganjurkan untuk berdoa kepada leluhur supaya bencana
ini hilang dan tak lama entah setelah hari itu terdapat karang besar berasal
dari bengawan solo dan di sekitar karang itu banyak ikan yang siap untuk di
pancing tidak hanya itu keesokanya lagi tumbuh pohon besar orang dulu
menyebutnya sebagai pohon cangkring yang dipercaya sebagai jelmaan dari nenek
moyang yang akan mengayomi mereka. Akhirnya para pencari pemancing bisa
mendapatkan rezekinya kembali serta sawah pun bisa panen dengan baik kembali
dan mereka sepakat untuk mengubah nama desa dari Karangrejo menjadi
Karangcangkring dengan harapan desa ini bisa terus memberikan kesejahteraan
bagi masyarakatnya sampai kapan pun.
Referensi dari mana min
BalasHapus