Minggu, 10 Mei 2015

ASAL USUL DESA KARANGCANGKRING


         Pada zaman dahulu terdapat sebuah desa bernama desa Karangrejo yang berbatasan langsung dengan sungai bengawan solo dan masyarakat di sana masih belum mengenal betul dengan adanya agama sebagai kepercayaan jadi mereka menjadikan leluhur atau roh dari buyut mereka sebagai kepercayaan seperti agama saat ini.
            Sebenarnya masyarakat disini cukup sejahterah awalnya karena mereka adalah masyarakat yang kompak serta memiliki jiwa solidaritas yang kental terbukti mayoritas masyarakat di sana adalah seorang petani sawah dan banyak pula yang memanfaatkan hasil dari bengawan solo seperti pemancing dan pencari tambang pasir disekitar bengawan solo mereka bekerjasama membantu satu sama lain untuk mencari pekerjaan namun mereka juga resah dikarenakan mereka harus membayar upeti kepada kolonial Belanda yang waktu itu sedang menjajah Indonesia meskipun begitu mereka masih giat dan terus bekerja untuk menghidupi keluarga hingga suatu saat seiring kemerdekaan Indonesia cukup lama mereka bisa bekerja tanpa harus membayar upeti lagi bagi para penjajah dan itu mebuat mereka sangat bersemangat tak pandang status meskipun mereka laki laki atau pun perempuan mereka bekerja demi kebutuhan keluarganya begitu pula yang masih anak anak karena dulu di sana belum ada sekolah dan kalau ada pun jaraknya cukup jauh serta biaya cukup mahal bagi masyarakat di sana jadi kebanyakan mereka juga membantu keluarganya bekerja untuk menambah penghasilan keluarganya mungkin hanya orang orang kaya saja yang mampu menyekolahkan anaknya.
            Suatu saat sawah mulai sering gagal panen dan hasil bengawan pun juga sangat minim sehingga membuat masyarakat harus memutar otak untuk menghidupi keluarganya, akhirnya sesepuh desa menganjurkan untuk berdoa kepada leluhur supaya bencana ini hilang dan tak lama entah setelah hari itu terdapat karang besar berasal dari bengawan solo dan di sekitar karang itu banyak ikan yang siap untuk di pancing tidak hanya itu keesokanya lagi tumbuh pohon besar orang dulu menyebutnya sebagai pohon cangkring yang dipercaya sebagai jelmaan dari nenek moyang yang akan mengayomi mereka. Akhirnya para pencari pemancing bisa mendapatkan rezekinya kembali serta sawah pun bisa panen dengan baik kembali dan mereka sepakat untuk mengubah nama desa dari Karangrejo menjadi Karangcangkring dengan harapan desa ini bisa terus memberikan kesejahteraan bagi masyarakatnya sampai kapan pun.

1 komentar: