Minggu, 10 Mei 2015

SEJARAH DUSUN BULAK


    Pada zaman dahulu diwilayah Lamongan banyak hutan-hutan yang begitu angker, masih sedikit penghuninya. Mbah Kuwu merancang agar hutan-hutan itu menjadi tanah yang berguna bagi kehidupan masyarakat dan memperluas dusun demi pengembangan Agama Islam.
Ada hutan yang jauh tempatnya. Mbah Kuwu mendatangi dan membuka hutan itu, dengan keikhlasannya hutan yang lebat menjadi tanah yang bagus dan berguna untuk lahan pertanian. Didaerah itu Mbah Kuwu bercocok tanam.
    Karena daerah itu tidak ada air, Mbah Kuwu mencarinya untuk kebutuhan sehari-hari. Secara tidak terduga diperjalanan bertemu dengan Ki Kasmadi, Mbah Kuwu melihat keadaan sekelilingnya hutan belantara, hutan yang begitu angker dengan sekejab saja “Bul” = Pragat dan “lak” = Lalakan/Jauh. Jadilah suatu dusun yang dinamakan Bulak. Ki Kasmdji ditugaskan oleh Mbah Kuwu sebagai sesepuh Dusun Bulak dengan sebutan Ki Gede Kasmadi. Disamping itu diberi tanggung jawab untuk mencari air untuk keperluan masyarakat.
    Ki Gede Kasmadi didampingi Nyi Resmi. Singkat cerita Ki Gede Kasmadi bertemu dengan Nyi Resmi yang menyendiri dengan senang berternak ayam. Sumur yang didapat oleh Ki Gede Kasmadi adalah kepunyaan Nyi Resmi yang airnya mengalir terus walaupun musim kemarau yang panjang, yang sumber airnya dari sumur trusmi.
    Nyi Resmi terkenal karena memelihara ayamnya, ayam kesayangannya ayam jago. Warnanya abang pinatas (bulu merah yang ekornya ada yang putih). Bunyi ayam itu suaranya nyaring dan merdu. Kalau jago Nyi Resmi berkokok masyarakat desa itu merasa terharu dan bisa untuk tetenger waktu. Dan sampai saat ini ayam jago Nyi Resmi sewaktu-waktu terdengar berkokok walaupun tidak ada rupa tapi ada suara.

0 komentar:

Posting Komentar