Minggu, 10 Mei 2015

ASAL MULA DESA MENONGO


Dahulu kala di sebuah daerah yang belum berpenghuni, datanglah enam orang yang berasal dari daerah yang jauh. Rombongan ini dipimpin oleh seseorang yang bernama Panji. Beliau adalah sosok yang dituakan pada rombongan ini karena beliau memiliki keistimewaan berupa indera keenam yang bisa berkomunikasi dengan alam lain.
Ketika rombongan tersebut sampai di daerah yang dianggap oleh mereka subur, maka akhirnya sebagai orang yang dituakan, Mbah Panji akhirnya memutuskan untuk menetap didaerah tersebut, yang sekarang lebih dikenal dengan nama desa Menongo. Selanjutnya mbah Panji bersama kelima orang anggotanya tersebut membangun rumah serta membabat hutan untuk dijadikan lahan pertanian.
Pada suatu ketika di musim kemarau yang panjang, rombongan yang telah memutuskan untuk menetap itu dihadapkan pada suatu masalah. Di daerah itu sumber air yang ada telah kering dan hampir tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Musyawarah diantara keenam orang tersebut akhirnya dilaksanakan, sampai akhirnya didapatkan suatu kesepakatan bahwa mereka akan membangun sebuah sumur disebelah utara tempat tinggal mereka, tepatnya didekat daerah persawahan.
Akhirnya pada suatu hari yang dipercaya baik oleh Mbah Panji selaku sesepuh, maka keenam orang tersebut menuju bagian utara desa untuk membuat sebuah sumur. Dalam waktu setengah hari pekerjaan membuat sumur itu pun selesai. Keenam orang tersebut akhirnya kembali ke rumah masing-masing. Sumur hasil buatan keenam orang tersebut ternyata sangat bermanfaat bagi kelancaran kehidupan, baik sehari-hari maupun untuk mendukung aktifitas mereka sebagai petani, yaitu sebagai sumber irigasi.
Hari demi haripun berlalu mereka hidup dalam keadaan yang berkecukupan. Sampai akhirnya para penghuni daerah tersebut mulai merasa sangsi terhadap rasa dari air sumur buatan mereka. Mereka merasa seolah ada hal ghaib yang mempengaruhi kualitas rasa dari sumur hasil buatan mereka. Mbah Panji yang dianggap memiliki kemampuan lebih dibandingkan yang lain akhirnya bersemedi untuk menyelesaikan permasalahan yang timbul tersebut. Dalam semedinya tersebut mbah Panji merasa didatangi oleh dua orang pemuda bertubuh kekar. Salah satu dari pemuda tersebut menunggangi kuda sedangkan pemuda yang lain menunggang macan. Kedua pemuda tersebut bermaksud untuk menghalangi rencana pembuatan sumur oleh penduduk desa, sampai akhirnya dalam semedinya itu mbah Panji bertempur hebat selama enam hari dengan kedua pemuda tersebut. Akan tetapi baru pada hari ketujuh, Mbah Panji dapat mengalahkan kedua pemuda tersebut.
Pada hari ketujuh itu, setelah berhasil mengalahkan kedua pemuda tersebut, Mbah Panji mencukupkan semedinya. Setelah itu mbah panji kembali ke kampung tempat kelima orang anggotanya tinggal. Setelah sampai Mbah Panji memerintahkan mereka untuk membangun sebuah sumur lagi tepat disebelah selatan dari sumur pertama, dan mengarah lebih dekat dengan pohon beringin yang tumbuh di daerah tersebut. setelah bergotong royong dan menguras keringat selama hampir setengah hari akhirnya sumur itupun selesai dibuat.
            Kedua sumur yang dianggap dibuat oleh para sesepuh desa pada saat itu, sampai sekarang masih dapat dijumpai dan terletak tepat disebelah utara desa Menongo. Pohon beringin yang letaknya dekat dengan sumur kedua (sebelah selatan) juga masih bisa ditemui. Terkadang penduduk sekitar juga masih sering melihat penampakan seekor kuda dan macan yang berjalan mengelilingi desa tempat sumur itu berada yaitu desa Menongo. Salah satu versi cerita tersebut merupakan cerita dari para sesepuh desa yang diceritakan secara turun-temurun.
Dari salah satu sesepuh desa yang saya temui, beliau mengungkapkan bahwa asal mula adanya dua sumur di utara desa yang sekarang disebut sebagai sumur kembar, tidak bisa dilepaskan dari cerita munculnya desa menongo itu sendiri.

2 komentar: