Sebelum
Kemerdekaan Negara Indonesia atau kurang lebih pada Tahun 849 desa setro ini
terletak di lasmalang letaknya di dukuan desa waru tepatnya di utara desa pucuk
ke arah utara menuju ke kecamatan sekaran tetapi saat itu di lasmalang letaknya
di dukuan waru terdapat banyak hewan lintah dan penduduknya saat itu hanya 7
jodoh atau 14 orang penduduk lah saat itu penduduk tidak nyaman didesa
lasmalang tadi karena setiap malampenduduk tertidur pasti ditempeli hewan
lintah dan saat itulah penduduk desa itu merasa tidak nyaman.
Di
sisi lain ada desa bernama sekerep yang terletak di telaga sekerep di tengah
sawah tetapi saat itu disana sering terjadi perampokan karena rumahnya hanya
dipagari dengan kayu dadap sehingga setiap malam sering terjadi perampokan.
Karena
kedua desa tersebut merasa tidak nyaman berada ditempat aslinya, kedua desa itu
di ajak pindah oleh MBAH LENENG dan akhirnya bergabung menjadi satu di desa yang sekarang
ini dan penduduk desa setro membawa pohon ringin dan empat batu bata untuk ditanam
di sebelah jalan diwilayah barunya, pohon ringin ditanam dengan tujuan untuk
patokan kedua desa tersebut.
Nama
Desa PLOSOSETRO diambil dari kedua nama desa tersebut yaitu PLOSO dari desa
“plosokerep” dan SETRO dari nama desa “setro”.
Obegitcu
BalasHapusObegitcu
BalasHapus