Kamis, 14 Mei 2015

Asal Usul Desa Sunge Geneng


Konon jaman dahulu ada seseorang nenek yang bernama Nyi Towo, Nenek tersebut datang dari suatu daerah dan menemui tanah yang sangat luas yang subur dan banyak ditumbuhi oleh pepohonan dari tebu-tebuan dan sejenisnya yang daerah tersebut merupakan cikal bakal dari desa Sungegeneng. Kemudian nenek tertarik dengan tanah tersebut dan berkeinginan untuk membabat alas semua daerah tersebut dengan cara membakar tanaman tebu-tebuan tersebut untuk dijadikan pemukiman baru. Daerah yang terbakar dan sebaran abu dari jenis tebu-tebuan tersebut diklaim akan menjadi bagian dari wilayah pemukiman tersebut. Karena besarnya api yang memakan hutan tebu-tebuan tersebut dan abu (latu) yang menyebar luas. Hal itulah yang menjadikan desa Sungegeneng memiliki luas daerah yang paling besar melebihi dari desa-desa lainnya dalam 1 (satu) kecamatan, bahkan dalam 1 (satu) kabupaten. Dimungkinkan setelah beberapa puluh tahun kemudian mulailah terbentuk masyarakat kecil disuatu pusat wilayah tertentu di desa Sungegeneng kuno. Terdapat pula beberapa sumber yang mengatakan bahwa dulunya desa Widangkunti merupakan asal muasal desa Sungegeneng, letaknya bukan berada pada desa Widang yang sekarang ini, akan tetapi letaknya diperkirakan berapa pada area persawahan sebelah barat desa Sungegeneng agak ke selatan yang area tersebut masih merupakan daerah milik desa Sungegeneng sampai sekarang. Walaupun telah menjadi area persawahan, namun jika ditelusuri diarea persawaan tersebut, diketahui dulunya ada bangunan masjid kecil dan jejak-jejak peninggalan bekas bangunannya sedikit masih ada. Kemudian karena alasan tertentu, sekelompok keluarga yang tinggal di desa Widangkunti tersebut yang merupakan cikal bakal nenek moyang desa Sungegeneng akhirnya berpindah ke wilayah pertengahan agak ke utara sepanjang jalur timur sampai ke barat sampai sekarang ini.
Setelah beberapa tahun kemudian, ditemukan beberapa pecahan benda-benda mirip keramik, piring dibeberapa tempat yang sepertinya khusus, dan jika ditelaah lebih jauh, ternyata pecahan-pecahan benda tersebut mirip sekali dengan beberapa motif benda di daerah pesisir utara, tepatnya dari daerah sendang dhuwur sunan Drajat Paciran. Ini mengindkasikan bahwa Islam telah lama berkembang dengan pesat di desa Sungegeneng dan diperkirakan sejaman dengan sunan Drajat. Berita ini diperkuat dengan adanya tempat yang dulunya diketahui sebagai pondok Kyi Mangsi yang sakti mandraguna dan para santrinya yang datang dari berbagai daerah dijaman itu. Tempat pondok tersebut diperkirakan berada disebelah barat dusun Demangan, dan berpusat yang sekarang ditempati oleh rumah Pak Hartoyo. Luasan daerah pondok pesantren tersebut kurang lebih membentang sampai sebelum kearah masjid LDII (sekarang) dan disebelah selatannya berbatasan langsung dengan sungai. Lalu dibagian manakah bangunan peradaban dari desa Sungegeneng tersebut pertama kali dibangun. Sebelumnya perlu diketahui dan menilik dari alur persebaran luasan daerah didesa yang dimulai dari bagian tengah sedikit timur, sampai ke selatan. Anggaplah batasan utara dan selatan pada saat itu adalah “kali ombo” (sungai yang berada diseberang rumah Bu Kies : sekarang) yang memanjang dari barat hingga timur. Hal ini dapat ditarik kesimpulan awal bahwa peradaban desa Sungegeneng dibangun di daerah dekat tepian sungai dan berada ditengah agak ketimur.
Desa Sungegeneng dulu merupakan lokasi dari wilayah yang strategis untuk perdagangan, ini ditengarai waktu kejadiannya yaitu beberapa tahun setelah zaman kemerdekaan Indonesia. Dulunya tempat yang sekarang digunakan sebagai kantor desa (sebelahnya telaga kulon : sekarang) adalah pasar agung tepat saudagar-saudagar besar berdatangan ke desa Sungegeneng dan memang saat itu sangat ramai terjadi transaksi jual beli barang dan jasa yang padat mulai dari setelah subuh sampai hamper mendekati malam hari. Setelah beberapa puluh tahun kemudian pasar tersebut mulai sepi ketika mulai ada pasar kecamatan, yaitu tepat pasar sekaran (saat ini).

Desa Sungegeneng kecamatan Sekaran Kabupaten Lamongan dengan kodepos desa Sungegeneng : 62261 membentuk bangun segitiga untuk wilayah pemukimannya. Terletak kurang lebih pada Lintang 7°02’56.60”S 112°17’41.02”E (Tujuh derajat, dua menit, dan lima puluh enam koma enam puluh detik Lintang Selatan. Seratus dua belas derajat, tujuh belas menit, dan empat puluh satu koma dua detik Bujur Timur).

0 komentar:

Posting Komentar