Sahabat setia :-)
kalau tari boranan
mungkin sahabat sudah banyak tahu, tapi kalau tari mayang madu masih banyak
yang belum mengenal karena tari ini belum sepopuler tari boran. disini saya
akan sedikit mengenalkan salah satu tari khas Lamongan selain tari boran.
Tari Mayang madu
adalah sebuah penggambaran perjalanan Wali Songo yang menyebarkan agama
Islam di Pulau Jawa. Penyebarannya melalui kesenian, salah satunya dengan
musik. Musik yang dipakai adalah Singo Mengkok.
Tari mayang Madu
berasal dari daerah Lamongan. Tari ini biasa ditampilkan dalam bentuk tari
tunggal, tari kelompok, maupun tari massal. Tari Mayang Madu mempunyai konsep
islami dan tradisional, karena Tari Mayang Madu diilhami dari kegigihan syiar
agama islam di Lamongan yang disebarkan oleh Sunan Drajat dengan cara
menggunakan gamelan sebagai medianya. Gamelan Sunan Drajat terkenal dengan
sebutan gamelan “Singo Mengkok”. Latar belakang Sunan Drajat menggunakan media
seni karena pada saat itu masyarakat banyak yang masih memeluk agama Hindu,
Budha dan pengaruh dari kerajaan Majapahit.
Nama tari Mayang
Madu diambil dari sejarahnya Raden Qosim yang memimpin dan memberi teladan yang
baik untuk kehidupan di Desa Drajat Paciran. Lalu Sultan Demak ( Raden Patah )
memberi gelar kepada Raden Qosim yaitu “Sunan Mayang Madu” pada tahun 1484
Masehi. Untuk mengenag jasa perjuangan Sunan Mayang Madu ( Raden qosim ), maka
tarian khas Lamongan disebut dengan Tari Mayang Madu, agar masyarakat Lamongan
tergugah hatingya untuk tetap meneruskan perjuangan Sunan Mayang Madu dalam
menyebarkan agama islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar